Coca‑Cola Menjadi Mitra Pelaksana Global dari The Ocean Cleanup untuk Proyek Pembersihan Sungai
02-06-2021
The Coca‑Cola Company dan The Ocean Cleanup bekerja sama untuk mencapai satu tujuan: membendung gelombang limbah laut dengan menghadang sampah plastik yang terbawa dari sungai di seluruh dunia.
Kemitraan yang menyatukan antara skala dan jaringan global Coca‑Cola dengan teknologi dan solusi berbasis data yang dimiliki The Ocean Cleanup, akan menerapkan sistem pembersihan di 15 sungai menjelang akhir tahun 2022 termasuk menggunakan Interseptor (pencegat) bertenaga surya yang dimiliki lembaga nirlaba dari Belanda.
Ada dua Interseptor yang telah dipasang oleh The Ocean Cleanup, yaitu di Santo Domingo, Republik Dominika dan Can Tho, Vietnam. Pemasangan dua alat ini menjadi landasan utama organisasi untuk memperluas proyek sampai ke 1.000 sungai dalam lima tahun ke depan. Riset dari The Ocean Cleanup menunjukkan bahwa sungai-sungai ini berkontribusi atas 80% emisi sampah plastik dari sungai ke lautan.
“Misi The Ocean Cleanup adalah membersihkan lautan dari plastik,” kata Boyan Slat, Founder dan CEO The Ocean Cleanup.
“Dengan 1.000 sungai yang mengalirkan hampir 80% sampah plastik ke laut, masalah besar akan terus tumbuh dari hari ke hari, oleh karena itu, kami terus mencari cara untuk mempercepat pengembangan proyek ini. Di antara limbah yang kami kumpulkan dengan sistem pembersihan, kami menemukan banyak botol plastik, termasuk kemasan Coca‑Cola, jadi saya mengapresiasi mereka karena menjadi yang pertama di industri untuk bergabung dengan misi kami, sebagai bagian dari langkah besar untuk memberikan dampak positif terhadap polusi plastik di seluruh dunia.”
Tujuan kami adalah untuk belajar dari kemitraan ini, yang memiliki potensi untuk berkembang dan tumbuh pesat di masa depan. Saya percaya bahwa ini merupakan kabar baik bagi lautan kita.”
Diluncurkan tahun 2019, Interseptor merupakan solusi terukur pertama untuk mengumpulkan plastik dari sungai – arteries yang membawa sampah plastik dari darat ke laut. Limbah yang mengalir akan mengikuti arus sungai dan dipandu oleh pembatas menuju bukaan Interseptor. Berkat desain katamaran di kapal, jalur aliran air dapat dioptimalkan untuk melewati sistem, sehingga dapat membawa plastik dengan arus menuju sabuk konveyor dan mengirimkan limbah ke suatu tempat yang secara otomatis akan mendistribusikan limbah ke enam pembuangan sampah sebelum kembali ke pantai untuk didaur ulang.
“Coca‑Cola kami memiliki tim di lapangan yang akan mendukung penggunaan Interseptor baru di sungai-sungai di seluruh dunia, serta pengolahan dan daur ulang limbah yang dikumpulkan,” kata Brian Smith, Presiden dan Chief Operating Officer di The Coca‑Cola Company.
“Dengan bekerja sama, kami percaya dapat memberikan dampak nyata. Ini sangat menyenangkan dan merupakan sesuatu yang kami tahu akan didukung oleh karyawan di seluruh dunia untuk membantu penerapan sistem di tempat masing-masing sekaligus menjadi duta untuk memperluas misi ini.”
Coca‑Cola akan bekerja sama dengan The Ocean Cleanup untuk mengintegrasikan Interseptor ke dalam program yang sudah ada atau yang sedang dikembangkan, jika memungkinkan. Tim lokal akan bekerja dengan koalisi pengelolaan limbah untuk menyortir, dan jika memungkinkan, mengubah botol plastik PET yang sudah dikumpulkan menjadi botol baru.
“Kolaborasi kami akan berfokus pada pengembangan solusi pencegahan sampah plastik mengalir ke lautan, yang secara efektif mematikan keran di sungai-sungai paling berpolusi di dunia,” kata Ben Jordan, Senior Director, Environmental Policy The Coca‑Cola Company. “Kami akan memanfaatkan jaringan global kami dengan pemerintah, komunitas, dan mitra-mitra industri untuk memastikan sampah plastik yang terkumpul dapat diproses dan didaur ulang guna mendukung terwujudnya ekonomi sirkular sehingga sampah tidak kembali lagi ke air. Di setiap , kami akan membawa koalisi sistem dan jaringan untuk menciptakan dampak yang lebih besar.”
Coca‑Cola juga akan bekerja sama dengan The Ocean Cleanup guna merekrut mitra pelaksana tambahan dan mengukur investasi yang dibutuhkan untuk meluncurkan solusi Interseptor, mengamankan dukungan lisensi, serta memasang kamera monitor sungai (River Monitoring System/RMS) untuk menganalisis polusi sungai lebih lanjut.
“Jika perusahaan lain mengikuti jejak Coca‑Cola,” kata Dan Leahy, Chief Development Officer di The Ocean Cleanup, “kami akan dapat mempercepat peluncuran solusi Interseptor di seluruh dunia.”
Kemitraan ini turut mendukung program ‘World Without Waste’ yang diinisiasi oleh The Coca‑Cola Company, di mana perusahaan mengumpulkan dan mendaur ulang botol atau kaleng minuman untuk setiap botol/kaleng yang terjual sampai tahun 2030, sekaligus mengurangi penggunaan bahan kemasan asli secara substansial dan menggunakan 100% bahan kemasan yang dapat didaur ulang. Untuk mencapai visi ini, diperlukan investasi dalam inovasi dan kolaborasi dengan para mitra guna mendorong pengumpulan, daur ulang dan desain yang berkelanjutan.
Sejak tahun 1995, Coca‑Cola telah mendukung Ocean Conservancy’s International Coastal Cleanup (ICC), yaitu upaya sukarelawan terbesar di dunia dalam melestarikan laut dan saluran air, dan merupakan anggota pendiri Trash Free Seas Alliance®. Baru-baru ini, The Coca‑Cola Foundation mendukung sistem pembersihan berbasis sungai dengan memberikan dukungan kepada Benioff Ocean Initiative di UC-Santa Barbara. Inisiatif ini mencakup hibah untuk beberapa proyek di 9 negara.
Link Terkait
The Ocean Cleanup and The Coca‑Cola Company Announce New Partnership