Plastic Reborn 2.0 Berhasil Dorong Peningkatan Jumlah Volume Hingga Lebih Dari 200 Ton Sampah Kemasan Plastik Pasca Konsumsi yang Dikelola Melalui Kolaborasi Startup

08-10-2020

Jakarta,  7 Oktober  2020  – Kolaborasi  lintas  daerah  dan  bisnis  telah menyatukan  para  startup  terpilih  yaitu MallSampah, CleanUp dan Gringgo sebagai penerima hibah (“Grantees”) untuk mengaplikasikan  materi akselerasi bisnis yang mereka dapat ke dalam proyek bisnis untuk kemudian dipasarkan  secara  langsung. Data menunjukkan terjadi perluasan bisnis pada para grantees serta peningkatan kemampuan  pengelolaan  sampah  kemasan  plastik  pasca  konsumsi  atau  PET  (Polyethylene  Terephthalate)  dengan  jumlah  total  sebanyak  282  ton  atau  rata-rata  peningkatan  sebesar  24%  yang  kemudian  dapat  dimanfaatkan  untuk  proses  daur  ulang.  Sementara  sampah  yang  berhasil  dikelola  secara  keseluruhan  (organik dan  anorganik)  mencapai  464%.  Hal  ini  menunjukkan  program  Plastic  Reborn  2.0  mampu  mendorong  generasi  muda  untuk  berkolaborasi  mencari  solusi  untuk  ekosistem  pengelolaan  sampah  kemasan plastik pasca konsumsi di masa mendatang. 

Diluncurkan pada 17 Juli 2019, “Plastic Reborn 2.0” yang merupakan inisiatif yang dibangun oleh Coca‑Cola  Foundation  Indonesia  bersama  Ancora  Foundation,  pada  hari  ini  dengan  bangga mengumumkan  pencapaian  dari  program  kolaborasi  yang memiliki  visi  untuk  mendorong  terbangunnya  ekosistem  ekonomi  sirkular  termasuk  penggunaan  teknologi  untuk  mendorong  terciptanya  sistem  persampahan  dan daur ulang di Indonesia yang lebih efisien. 

Wakil  Ketua  Pelaksana  Coca‑Cola  Foundation Indonesia  (CCFI) Triyono Prijosoesilo, menyampaikan, “Sejalan  dengan  visi  global  ‘World  Without  Waste’,  CCFI  bersama  dengan  mitra  Ancora  Foundation  menginisiasi Plastic Reborn 2.0 sebagai wujud ambisi kami terhadap upaya pengurangan dampak limbah  kemasan  pasca  konsumsi  pada  lingkungan. Para  grantees berhasil  mengembangkan  kemampuan  mereka  dalam  berkontribusi  terhadap  sektor  industri  pengolahan  sampah  dan  daur  ulang.  Semangat  tinggi mereka membuktikan bahwa apabila dikelola secara optimal, industri daur ulang limbah kemasan  plastik pasca konsumsi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.”

‘Plastic Reborn’ hadir sebagai bagian dari pelaksanaan Visi “World Without Waste” di Indonesia, dimana   program bertujuan mendorong perubahan perilaku generasi muda Indonesia akan pengelolaan sampah  plastik  khususnya  kemasan  plastik  pasca  konsumsi.  Dalam  ‘Plastic  Reborn  2.0’  mendorong  generasi  muda untuk berkolaborasi menemukan  solusi pengumpulan dan pengelolaan sampah kemasan plastik  pasca konsumsi dengan memanfaatkan teknologi. 

Direktur Eksekutif Ancora  Foundation,  Ahmad Zakky Habibie, mengungkapkan “Kami  bangga  atas  semangat dari para grantees yang sangat tinggi dalam mencapai target dari program ini hingga mampu  melebihi  target  semula.  Melalui  pendampingan  pada  program  Plastic  Reborn 2.0  yang  telah  berjalan  selama  18  bulan,  para  startup  terpilih  telah  sukses  berkolaborasi  mengembangkan  kapasitas  usaha  mereka dengan adopsi teknologi dan juga pengembangan secara operasional. Melihat kesuksesan para  grantees melalui program ini, kami ingin mengajak para pebisnis muda Indonesia untuk ikut memajukan industri daur ulang sampah kemasan plastik untuk turut mewujudkan kelestarian lingkungan hidup.” 

Keberhasilan  setiap  grantees terpapar  pada  data  ‘Plastic  Reborn  2.0’  dimana  terlihat  peningkatan  di  bidang  bisnis  mereka.  Tercatat  dibandingkan  tahun  lalu,  peningkatan  jumlah  sampah  yang  dikelola  secara  keseluruhan  MallSampah mencapai  volume  25.3  ton  sampah  atau  sebesar  361.1%, Gringgo  meningkat 473 ton atau mengalami peningkatan 136.2% dan CleanUp mencapai 134 ton sampah atau  mencapai 893.3%. Sementara di bidang kapasitas usaha, MallSampah mengalami peningkatan pengguna  aktif  sebanyak  5.000  pelanggan,  pengguna  aplikasi mobile  apps  sebanyak  17.000  orang,  dengan  lebih  dari  200  mitra  pengumpul  sampah  yang  mendukung  operasional  perusahaan  secara  luas  di  Kota  Makassar,  Kabupaten  Gowa,  Kabupaten  Maros  dan  Kota  Parepare.  Selain  itu,  pencapaian  CleanUp  tercatat pada pertumbuhan jumlah pelanggan rumah tangga dan bisnis sebesar 100% yang tidak hanya  berasal dari wilayah Kabupaten Gowa saja namun juga dari kota lainnya di Sulawesi Selatan. 

Co-Founder MallSampah Adi Saifullah Putra, mengucapkan “Program akselerasi bisnis yang kami jalani  telah  mendorong  MallSampah  berinovasi  dalam  layanan  pengelolaan  sampah  yang  lebih  baik  dan  mencapai pertumbuhan bisnis yang tinggi. Selain itu, bersama dengan CleanUp kami mengembangkan  fitur “Mixed Waste” menjadi  aplikasi mobile pertama dari MallSampah sebagai bentuk solusi layanan  pengelolaan  sampah  yang  terintegrasi  dalam  satu  platform,  mulai  dari  sumbernya  sampai  dengan  pemrosesan terakhir.”  

Hal senada disampaikan oleh Founder & General Manager CleanUp Indonesia Iqra Putra Sanur “Fitur  Mixed Waste adalah salah satu hasil dari program pendampingan akselerasi bisnis dari ‘Plastic Reborn  2.0’  bersama  para  ahli.  Saat  ini  kami  telah  memperbarui  model  bisnis  perusahaan  melalui  kemitraan  bersama MallSampah  dan Gringgo  yang  salah  satunya memanfaatkan  pengembangan  kapasitas  bisnis  dengan orientasi teknologi yang berdampak terhadap pertumbuhan usaha dari CleanUp.” 

Sementara itu, CEO & Co-Founder Gringgo Febriadi Pratama, mengungkapkan “Pendampingan program Plastic  Reborn 2.0  sangat  mendukung  dalam  mengembangkan  layanan  dan  kapasitas  usaha  Gringgo.  Bersama dengan CleanUp, kami mengembangkan  dukungan operasional CleanUp secara digital melalui  “Smart Waste Platform”. Platform online ini dapat membantu menciptakan transparansi dan efektivitas  yang  lebih  baik  bagi  para  pekerja  sampah.  Harapan  kami  model  ini  nantinya  dapat  diaplikasikan  di  wilayah lainnya di Indonesia. Melalui CleanUp, kini Gringgo telah memperluas operasional kami melalui  pengembangan data di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.” 

Berdasarkan  hasil  yang  dicapai  melalui  program  ini,  para  startups  terpilih  telah  dapat  meningkatkan  kapabilitas mereka dalam mengelola sampah plastik dengan jumlah rata-rata sebesar 81% dengan total  712 ton atau rata-rata sebanyak 21 ton setiap bulannya.  

“Pada  Plastic  Reborn  2.0’  menunjukkan  dua  faktor  keberhasilan  program  terdapat  dalam  proses  akselerasi  bisnis dan  kolaborasi sebagai  kunci  bagi  para  grantees  menjalankan  bisnis  yang  berkelanjutan. Kami  sangat  bangga  atas  hasil  yang  telah  dicapai  dari  Plastic  Reborn  2.0  dan  berharap  kegiatan  ini  dapat  menjadi  role-model  yang  diikuti  oleh  generasi  muda  dan  daerah  lain  untuk  mewujudkan pengelolaan sampah plastik Indonesia yang lebih baik,” tutup Wakil Ketua Pelaksana Coca‑Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo.