Sprite Botol Jernih untuk Proses Daur Ulang yang Lebih Mudah
06-04-2021
Tak banyak yang tahu, ternyata botol plastik polyethylene terephthalate (PET) memiliki proses daur ulang yang lebih mudah ketimbang PET berwarna. Maka, tak heran jika nilai botol PET jernih lebih tinggi, sehingga para pemulung lebih semangat mengumpulkan botol PET berning ketimbang yang berwarna.
Menyadari hal ini, pada 18 Februari 2021 lalu PT Coca‑Cola Indonesia Indonesia secara resmi merilis kemasan baru Sprite botol PET jernih yang menggantikan botol Sprite hijau yang sudah hadir di Indonesia lebih dari 50 tahun. Inovasi yang diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021 ini bertujuan untuk memudahkan proses daur ulang, sehingga aktivitas daur ulang kemasan di Indonesia pun meningkat.
Director of Public Affairs, Communication and Sustainability PT Coca‑Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo menerangkan, sebagai brand owner Sprite dan pelaku industri, Coca‑Cola Indonesia ingin mendukung pemerintah dalam praktik pengelolaan sampah berkelanjutan dan berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Ini yang membuat kami sangat antusias merilis kemasan Sprite baru yang lebih mudah didaur ulang, menggantikan botol hijau ikonik yang sudah dipakai di Indonesia sejak tahun 1971,” terang Triyono.
Bila melihat lebih jauh dalam rantai daur ulang plastik, PET banyak dipakai oleh produsen makanan karena mudah dibentuk, ringan, mudah didaur ulang, serta tidak mudah pecah. Dengan mengganti kemasan botol hijau ikonik menjadi kemasan jernih di Indonesia, Sprite telah membuat suatu langkah konkret untuk mencapai visi global World Without Waste. Dalam visi ini, Coca‑Cola Company menargetkan akan mengumpulkan dan mendaur ulang setiap botol atau kaleng sejumlah yang sama dengan yang dijual pada tahun 2030. Selain itu, dalam visi ini Coca‑Cola Company berkomitmen membuat seluruh kemasan dapat didaur ulang pada tahun 2025 dan menggunakan 50% botol dan kaleng hasil daur ulang pada tahun 2030.
PET jernih yang telah dikumpulkan dan didaur ulang kemudian akan digunakan berulang kali sebagai botol rPET (recycled PET). Menurut Ujang Solihin Sodik, Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, karena PET mudah didaur ulang, PET mendominasi sebanyak 60%-70% dari total sampah yang diolah kembali di Indonesia.
Namun, meski PET berwarna dan PET jernih sama-sama mudah didaur ulang, namun di rantai daur ulang paling bawah, PET jernih lebih disukai dan lebih banyak dikumpulkan oleh pemulung ketimbang yang berwarna. Kenapa? Penelitian yang dilakukan oleh GA Circular menunjukkan bahwa, transisi dari penggunaan botol PET berwarna menjadi PET jernih akan meningkatkan nilai plastik secara signifikan di pasar after-use.
Langkah menuju Indonesia tanpa sampah
Langkah Coca‑Cola Indonesia mengganti botol Sprite hijau menjadi PET jernih ini selaras dengan semangat pemerintah Indonesia mendorong produsen untuk membuat peta jalan atau roadmap pengolahan sampah untuk 10 tahun ke depan, yang terdiri dari reduce atau pengurangan sampah, recycle atau daur ulang, dan reuse atau memakai kembali. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengapresiasi program inovasi Coca‑Cola Indonesia mengganti PET berwarna menjadi PET jernih sebagai bentuk roadmap pengolahan sampah yang pertama, yaitu reduce, serta program terkait lainnya yang bertujuan meningkatkan pengumpulan sampah untuk mendukung recycle, dan memakai bahan baku daur ulang untuk memproduksi barang lain atau reuse.
Ujang mengatakan, roadmap pengolahan sampah ini bukan hanya bermanfaat mengurangi sampah dan melestarikan lingkungan, tapi juga mendorong perekonomian masyarakat lewat ekonomi sirkular atau circular economy. Ekonomi sirkular adalah konsep di mana sumber daya digunakan secara terus-menerus dan selama mungkin, sehingga sampah tak lagi dianggap sebagai sampah, melainkan bahan baku yang memberikan nilai tambah dan bisa diolah menjadi barang lainnya.
Sepanjang pandemi berlangsung, ekonomi sirkular berperan penting dalam ketahanan ekonomi masyarakat. “Dalam kondisi pandemi, sektor pengelolaan sampah ternyata tumbuh positif. Ini bukti sektor pengelolaan sampah tahan banting. Itu sebabnya, tahun ini pemerintah ingin fokus pada edukasi masyarakat tentang ekonomi sirkular agar pengelolaan sampah menjadi roda penggerak perekonomian Indonesia,” kata Ujang.
Namun, mewujudkan ekonomi sirkular menuju Indonesia tanpa sampah juga memiliki tantangan. Hal ini diakui oleh M Bijaksana Junerosano, Managing Director Waste4Change, suatu lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pengelolaan sampah. Bijaksana berkata, semua plastik sejatinya bisa didaur ulang. Namun, untuk mendaur ulang suatu plastik, setidaknya plastik tersebut harus memenuhi dua unsur penting, yakni bisa didaur ulang dan ekonomis.
Kepedulian masyarakat Indonesia soal sampah membuat sebagian besar sampah rumah tangga dan botol PET masih tercampur. “Ini yang membuat botol PET yang tadinya bisa didaur ulang, jadi lebih mahal karena harus diambil dari sungai, dicuci dahulu karena tercampur. Untuk mengatasi hal ini, kita harus punya undang-undang wajib memisah sampah dan penegakan hukum agar masyarakat sadar pentingnya pengelolaan sampah,” papar Bijaksana. Karena itu, program pengumpulan sampah perlu digalakkan untuk mendorong masyarakat melakukan pemisahan sampah, sehingga botol PET dan sampah lainnya mencapai nilai ekonomis untuk didaur ulang.
Ayo, ikuti program #LihatDenganJernih
Meski sudah berganti kemasan dari warna hijau menjadi jernih, namun Fitriana Adhisti, Senior Brand Manager Coca‑Cola Indonesia memastikan bahwa rasa Sprite yang menghadirkan kesegaran lemon-lime, tidak berubah. Penggunaan botol jernih ini akan diaplikasikan di Sprite semua ukuran, mulai dari 250 ml, 390 ml, 1.000ml, dan 1.500ml. Perubahan warna botol juga tidak menyebabkan perubahan harga pada Sprite. Kabar baiknya lagi, Sprite PET jernih ini sudah bisa kamu temukan di minimarket, supermarket, hipermarket, dan warung-warung langganan terdekat.
Tak hanya menikmati kesegaran lemon-lime dalam botol Sprite, kamu juga bisa ambil bagian dalam meningkatkan proses pengumpulan atau collecting botol kemasan PET jernih untuk kemudian didaur ulang dengan mengikuti Gerakan #LihatDenganJernih.
“Lewat #LihatDenganJernih, kami ingin menginspirasi masyarakat untuk melestarikan bumi untuk mewujudkan ekonomi sirkular. Caranya, bukan hanya dengan mengumpulkan botol jernih bekas pakai, tetapi juga berpartisipasi dalam daur ulang menjadi barang yang bisa dipakai,” tutur Fitri.
Program #LihatDenganJernih akan berlangsung selama dua bulan dari bulan Maret hingga April 2021. Sebagai tahap awal, program ini akan dimulai di Jawa dan Bali. Bagi 500 konsumen pertama yang ikut berpartisipasi dalam program ini, akan mendapat kesempatan berkontribusi pada gerakan donasi dua kacamata berbahan dasar rPET dari PlusTik. Dalam program ini, Coca‑Cola Indonesia bekerja sama dengan dengan Waste4Change untuk pengumpulan sampah, PlusTik untuk mengolahan rPET menjadi kacamata, serta Yayasan Sejuta Kacamata untuk penyaluran kacamata bagi mereka yang membutuhkan.
Bagaimana caranya? Bijaksana menerangkan, pertama-tama kunjungi website Waste4Change, klik page Coca‑Cola Indonesia, lalu buat akun. Setelah selesai buat akun, kumpulkan delapan botol PET jernih yang terdiri dari minimal empat botol PET Sprite, lalu kumpulkan ke Waste4Change terdekat. Botol PET yang kamu kumpulkan akan diproduksi menjadi dua kacamata. Nantinya, konsumen bisa menyumbangkan dua kacamata ini kepada orang yang membutuhkan, atau menyumbangkan satu kacamata dan memakai satu kacamata lainnya untuk pribadi. Untuk mengetahui lebih detil mengenai program ini, kamu bisa cek di Instagram @sprite_id.
Pemain sinetron yang juga peduli lingkungan, Kevin Julio, berharap program ini dapat menginspirasi anak muda untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah dimulai dari cara sederhana. “Berpartisipasi dalam kegiatan zero waste bisa dimulai dari diri sendiri. Kalau saya, di rumah sudah mulai memilah sampah, organik dan non organic. Kalau belanja, kami biasa membawa tas daur ulang atau ramah lingkungan. Begitu pula di lokasi syuting, saya bawa sendok sendiri,” kata Kevin.
Dengan kemasan baru botol PET jernih, Sprite mengajak kita untuk lebih bertanggung jawab mengelola sampah. Yuk, ambil bagian dalam gerakan ini!